kota Bekasi – Dunia usaha tengah menghadapi tantangan yang tidak ringan. Kondisi ekonomi nasional yang masih berat turut dirasakan oleh pelaku usaha perhotelan di Kota Bekasi. Tidak hanya soal tingkat hunian yang belum pulih, namun juga efek berantai terhadap para supplier dan UMKM yang menjadi mitra utama hotel.

Sekretaris PHRI Kota Bekasi, Wahyudi Yuka, menegaskan bahwa situasi ini menuntut semua pihak untuk saling menguatkan. “Bertahan sampai akhir tahun 2025 bukan perkara mudah bagi pelaku usaha hotel. Dampaknya bukan hanya pada manajemen hotel, tapi juga pada UMKM yang memasok kebutuhan hotel, mulai dari makanan, laundry, hingga perlengkapan lain,” jelasnya.

Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, Yuka mengingatkan agar para pelaku usaha tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berpotensi memecah belah persatuan. “Kebersamaan adalah kunci. Kita harus tetap menjaga toleransi antar sesama dan tetap solid menghadapi situasi ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia berharap Kota Bekasi tetap aman dan nyaman sebagai rumah bersama. “Kota Bekasi ini milik kita semua. Mari kita jaga bersama-sama agar tetap kondusif, karena keamanan dan kenyamanan adalah pondasi utama bagi dunia usaha untuk bisa bertahan dan berkembang,” ujarnya.

PHRI Kota Bekasi berkomitmen untuk terus menjalin sinergi dengan pemerintah, UMKM, dan masyarakat agar iklim usaha tetap terjaga meski menghadapi tekanan ekonomi. Harapannya, dengan kerja sama dan kekompakan, para pelaku usaha bisa melewati masa sulit dan kembali bangkit.